Fatayat NU mendorong perempuan Indonesia memiliki kemampuan

Sumatera Selatan (ANTARA) – Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Margaret Aliyatul Maimunah mendorong perempuan Indonesia untuk memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang unggul dalam persaingan persaingan kerja dunia.

Margaret Aliyatul Maimunah di Palembang, Minggu mengatakan, perempuan Indonesia sedang dihadapkan pada sebuah tantangan global, karena dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi tersebut masih belum memuaskan.

Berdasarkan data angkatan kerja yang dilaporkan Menteri Ketenagakerjaan hal tersebut disebabkan saat ini Indonesia didominasi perempuan usia pendidikan menengah pertama (SMP) ke bawah yang masih perlu dieukasi.

“Pemahaman akan kemajuan teknologi merupakan tantangan yang harus dijawab saat ini, terutama (bagi perempuan) dalam pengasuhan anak sebagai generasi bangsa yang akan datang,” katanya dalam penutupan Kongres Fatayat NU XVI di Jakabaring Sport City Palembang, Sumatera Selatan.

Ia memastikan, Fatayat NU di masa pengurusannya memiliki prioritas menjadikan kaum perempuan Indonesia unggul dalam pemanfaatan teknologi dan mampu digunakan sebagai sarana dakwah ahlusunnah wal jamaah.

Menurut dia, Fatayat NU yang memiliki sekitar 10 juta anggota di seluruh Indonesia memandang sebagai kunci utama dalam mencetak generasi muda Indonesia yang tangguh.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauzia yang hadir dalam penutupan kongres mengaku, dirinya optimistis melalui sistem kaderisasi Fatayat NU di bawah kepengurusan periode 2022-2027 dapat mengubah persepsi dunia terhadap tenaga kerja perempuan Indonesia, yang dinilai masih sebagai pekerja tidak terampil dan butuh dieukasi.

“Saya berharap Fatayat NU ke depan, fokus dan efektif, meningkatkan produktifitas para anggotanya yang masih berusia produktif itu,” kata dia.