Sama seperti DKI Jakarta, izin usaha 3 cabang Holywings yang tersebar di wilayah Kabupaten Tangerang dicabut Ini karena Holywings di Kabupaten Tangerang terbukti melanggar Perda Nomor 20 Tahun 2004 tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum. Dimana pada Pasal 2 Ayat 1, unit usaha dilarang membuat keributan atau keonaran di sekitar tempat tinggal, tempat usaha, atau tempat lainnya dan membuat sesuatu yang dapat menggangu ketertiban orang banyak dan orang lainnya.
“Kami putuskan untuk menutup seluruh gerai hiburan Holywings yang ada di Kabupaten Tangerang,” jelas Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Dimana, penutupan ini bukan hanya masalah perizinan, tapi juga Perda Nomor 20 Tahun 2004 tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum,” ujar Ahmed Zaki Iskandar lagi.
Menurut Ahmed Zaki Iskandar, penutupan itu dilakukan secara permanen.
Dimana, Holywings tidak bisa lagi membuka usaha di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Izinnya sudah dicabut, engga bisa melakukan usaha lagi di sini (Kabupaten Tangerang). Pokoknya kita tutup, namun kita bersurat dulu ke manajemennya. Usut punya usut, gerai Holywings di wilayah Kabupaten Tangerang memiliki proses izin yang berbeda.
Dimana, untuk gerai Holywings dikawasan Gading Serpong, akan dilakukan pencabutan izinnya. Kalau di Gading itu langsung kita cabut. Sementara, Holywings yang ada di kawasan Lippo Karawaci dan Q-big, proses izinnya kita hentikan, karena memang posisinya mereka masih dalam pengurusan melalui online, Sebelumnya, kantor pusat Holywings atau Holywing HQ yang berada di The Breeze BSD, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, disegel pihak kepolisian
Bahkan pada pintu utamanya terpasang garis polisi.
Tidak hanya itu, terlihat juga banyaknya tumpukan berkas yang berserakan di meja.
Terpantau pula tidak ada kegiatan perkantoran atau pun karyawan yang bekerja di gedung tersebut.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu menjelaskan perihal penyegelan tersebut.
Usut punya usut hal itu dilakukan oleh pihak Polres Jakarta Selatan.
“Dilakukan oleh Polres Jakarta Selatan karena yang menangani perkaranya polres itu,” ujar Sarly saat dikonfirmasi malam ini.
Proses penyegelan lokasi hiburan itu merupakan buntut dari kasus promosi.
Dimana, Holywings Indonesia mengeluarkan promosi pemberian miras bagi masyarakat yang memiliki nama Muhammad dan Maria. Kemudian promosi yang berlaku tiap Kamis dengan syarat membawa kartu identitas tersebut menjadi perhatian dan polemik karena viral di media sosial.