Marketing adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui oleh masyarakat. Marketing juga berarti proses pemasaran produk atau jasa, mulai dari pembuatan strategi hingga apa yang dirasakan oleh konsumen.
Perkembangan dunia bisnis membuat proses marketing ikut berkembang. Salah satu bukti perkembangannya adalah kemunculan marketing online yang bisa diartikan sebagai usaha perkenalan produk atau jasa lewat internet. Dulu pemasaran hanya terbatas pada bentuk fisik seperti papan reklame (billboard), pamflet, hingga spanduk. Namun, sekarang sudah mulai merambah dunia digital seperti di social media, online advertising, dan lainnya.
Pada artikel ini, Glints akan membahas lengkap mengenai pengertian marketing, jenis-jenisnya, hingga kemampuan yang dibutuhkan agar sukses berkarier dalam bidang ini.
Menurut Caroline Forsey dari Hubspot, marketing atau pemasaran adalah proses untuk membuat masyarakat tertarik pada produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Untuk melakukan proses ini, perlu dilakukan riset pasar, analisis, dan pencarian pelanggan yang ideal.
Definisi dari pemasaran yang amat luas menjelaskan bagaimana proses di dalam marketing itu sendiri. Pemasaran bahkan dimulai dari proses pengembangan produk, metode distribusi yang akan dilakukan, penjualan produk atau jasa, dan periklanan.
Perkembangan teknologi membuat definisi pemasaran meluas. Saat ini ada dua jenis pemasaran: online dan offline. Dua konsep ini dipisahkan oleh mediumnya, di mana online menggunakan internet, sementara offline tidak.
Mengapa Marketing Penting?
Dalam sebuah bisnis, pemasaran memiliki banyak fungsi. Pemasaran tidak hanya mampu membuat orang awam memahami produk atau jasa yang ditawarkan, tapi juga meningkatkan penjualan hingga membuat bisnis tumbuh.
Secara umum, marketing berguna untuk menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Penjual tentu saja tahu apa saja produk atau jasa yang mereka tawarkan, tapi bagaimana dengan masyarakat luas?
Untuk menggunakan sebuah produk atau jasa, masyarakat membutuhkan edukasi. Menurut pemasaran adalah cara paling efektif untuk menjelaskan sebuah produk atau jasa kepada calon pengguna. Untuk menambah nilai plus, gunakan materi yang menyenangkan dan menarik.
Caranya ada banyak. Di antaranya adalah sekadar memberikan ucapan terima kasih karena telah menggunakan produk atau jasamu. Bisa juga dengan memberikan hadiah untuk pengguna atau pembeli yang setia. Proses ini penting karena mereka akan menjadikan produk atau jasamu sebagai pilihan utama mereka.
Menurut Forty, marketing adalah cara terbaik untuk membuat nilai produk atau jasa yang ditawarkan tetap tinggi. Di tengah persaingan bisnis, proses tersebut akan menentukan produk atau jasa apa yang akan membuat pembeli bertahan dan membantu untuk berkembang.
Nah, jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut seputar dasar-dasar dunia pemasaran, kamu bisa kunjungi
Di kelas kategori marketing, para pakar dan profesional pemasaran siap membagikan ilmu mereka untukmu, lho!
Seperti yang sudah dijelaskan, pemasaran terbagi dalam dua bentuk: online dan offline. Jika offline memiliki keterbatasan medium, lain halnya dengan online. Dengan melakukan pemasaran online, kamu dapat berbagai hal untuk mendapatkan pembeli tanpa batasan. Berikut beberapa jenis pemasaran seperti dikutip dari Hubspot.
1. SEO
Search Engine Optimization atau SEO adalah jenis pemasaran terpopuler saat ini. Proses ini menggunakan optimisasi situs web agar produk atau jasa muncul dalam mesin pencari seperti Google. Dengan memanfaatkan SEO, pemilik produk atau jasa dapat menyasar dan menganalisis calon pembeli secara spesifik. Misalnya mereka yang berusia 18 sampai 25 tahun atau orang yang tinggal di kota tertentu.
2. SEM
Search Engine Marketing dikenal dengan singkatan SEM. SEM bertugas untuk membuat produk atau jasa yang ditawarkan muncul di urutan pertama mesin pencari. Selain itu, jenis ini dapat memaksimalkan kedatangan calon pembeli dengan metode pay per click.
3. Media sosial
Media sosial juga memiliki popularitas serupa SEO. Bedanya, di media sosial, produk atau jasa yang ditawarkan tidak akan mudah mendapatkan calon pembeli. Hal dikarenakan setiap media sosial memiliki segmentasi dan target pasar yang berbeda.
4. Video
Jenis video marketing berubah seiring perkembangan waktu. Apabila dulu video marketing hanya digunakan untuk menggaet calon pembeli, sekarang video marketing bisa juga digunakan untuk mempertahankan loyalitas pembeli. Salah satu contohnya adalah membuat serial film atau televisi mini.
5. Blog dan media cetak
Jenis lain dari pemasaran adalah blog dan media cetak. Lewat jenis ini, pemilik produk atau jasa dapat memasarkan produknya melalui banner dan tulisan (apabila menggunakan blog) dan iklan (apabila menggunakan media cetak).
Selain yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak jenis pemasaran. Mulai dari ad-lips yang dikembangkan oleh saluran radio ataupun free trial, yang menawarkan produk gratis dengan periode masa percobaan tertentu.
Pada 1960-an, E. Jerome McCarthy, penulis dan profesor di bidang pemasaran, memperkenalkan konsep 4P dalam buku Basic Marketing: A Managerial Approach. Nah, 4P marketing adalah product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
Pada dasarnya, 4P marketing menjelaskan bagaimana pemasaran bersinggungan dengan setiap tahap bisnis. Selain itu, 4P adalah gabungan faktor yang menentukan atau memengaruhi setiap keputusan masyarakat terhadap produk atau jasa yang beredar.
1. Product
Produk adalah faktor pertama. Produk menjadi penting karena untuk memengaruhi masyarakat, tidak hanya membutuhkan sebuah produk atau jasa yang sudah jadi.
Pertanyaan yang akan muncul biasanya adalah bagaimana produk atau jasa ini ditampilkan. Setelah itu, pemilik produk atau jasa dapat melakukan tes pasar mengenai pendapat masyarakat mengenai produk atau jasa ini, apakah sudah menarik atau belum.
Tanpa memahami hal di atas, produk atau jasa yang ditawarkan akan sulit diterima. Pemahaman akan hal di atas akan membuat pemilik akan terus memikirkan cara meningkatkan kualitas produk atau jasa tanpa asumsi.
2. Price
Setelah menentukan produk atau jasa, hal berikut yang perlu diperhatikan adalah harga. Untuk menentukan harga, pemilik produk atau jasa dapat memeriksa harga kompetitor atau melihat sejauh mana calon pembeli bersedia membayar.
3. Place
Dalam konteks pemasaran, place mengacu pada proses distribusi barang atau jasa yang kamu tawarkan. Selain prosesnya, kamu juga harus tahu seberapa luas jangkauan produk dan jasamu. Ya, di sini kamu harus tahu betul siapa saja sasaran produk dan jasamu serta bagaimana cara terbaiknya supaya masyarakat bisa mendapatkan produkmu.
4. Promotion
Faktor terakhir dalam 4P adalah promosi. Promosi mencakup iklan, acara, atau diskon yang dibuat untuk meningkatkan pemahaman terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Tidak hanya itu saja, promosi juga memungkinkan produk atau jasa menarik pembeli lebih banyak.
Ada empat peran dalam dunia pemasaran. Keempatnya yaitu komunikasi pemasaran, media sosial dan konten, SEO, dan digital marketing. Adapun di beberapa perusahaan, media sosial dan konten adalah peran yang berbeda.
Keempat peran tersebut biasanya dikerjakan oleh fresh graduate atau orang yang baru memiliki pengalaman kurang dari dua tahun di bidang masing-masing. Dalam peran ini, orang-orang tersebut biasa diberi tugas sebagai eksekutor.
Setelahnya, ada jenjang manajer. Jenjang manajer biasanya didapatkan oleh orang dengan pengalaman di atas dua tahun di posisi staf. Di jenjang ini, tugas besarnya adalah membuat konsep, memelihara, dan mengevaluasi strategi.
Posisi struktural terakhir adalah direktur. Direktur biasanya berhubungan dengan manajer. Mereka berbagi tugas di urusan strategis. Meski demikian, semua konsep dan evaluasi pemasaran perusahaan berada di tangan direktur.
Dalam beberapa posisi di pemasaran, kebutuhan akan technical skill seperti kemampuan menganalisis Google Analytics hingga memahami proses mesin pencarian terbilang cukup tinggi. Namun, menurut Target Jobs, perusahaan kerap meluweskan aturan untuk skill.
Kemampuan utama yang dibutuhkan adalah membuat, melaksanakan, dan mengevaluasi kampanye. Dalam tugas ini, seorang marketer tidak hanya dituntut menjadi kreatif dan inovatif, tapi peka terhadap kampanye yang sedang dijalankan.
Peka terhadap isu adalah kebutuhan kedua. Kepekaan terhadap isu menjadi penting karena akan memengaruhi bagaimana kampanye dijalankan dan diterima dalam masyarakat. Bahkan, biasanya ide-ide atau inovasi yang muncul dalam kampanye marketing dipengaruhi oleh isu-isu yang tengah viral dalam masyarakat.
Skill terakhir untuk seorang marketer atau pemasar adalah melakukan riset dan analisis pasar. Riset dan analisis pasar dilakukan untuk mengetahui strategi hingga evaluasi kampanye. Meski begitu, riset dan analisis pasar yang dilakukan tidak hanya untuk mencari data kuantitatif, tapi juga kualitatif.