Saham Amazon (NASDAQ: AMZN) telah anjlok 29% year-to-date karena raksasa e-commerce berjuang melawan inflasi yang melonjak yang tercermin dalam biaya operasi yang lebih tinggi. Biaya yang lebih tinggi juga menjadi perhatian analis Wedbush Michael Pachter. Namun, analis tetap bullish pada saham dan percaya segmen Iklan dan Cloud perusahaan bisa menjadi lapisan perak.
Pada hari Senin, 25 Juli, Reuters melaporkan bahwa Amazon akan menaikkan biaya keanggotaan Prime tahunannya di Eropa hingga 43%, efektif 15 September. Laporan tersebut menyatakan bahwa perusahaan mengutip “peningkatan inflasi dan biaya operasional” sebagai alasan kenaikan harga.
Amazon diperkirakan akan mengumumkan hasil Q2 pada 28 Juli.